Kabar kurang mengenakkan datang dari dunia pendidikan di Lampung. Puluhan siswa Lampung dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Hal ini disebabkan oleh kesalahan informasi terkait jadwal pendaftaran dan kelalaian dalam pengisian data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Kronologi dan Penyebab Permasalahan

Permasalahan ini berawal dari kesalahan informasi yang diterima oleh pihak sekolah terkait jadwal pendaftaran SNBP. Beberapa guru diduga kurang fokus dan memberikan informasi yang tidak akurat kepada siswa. Akibatnya, banyak siswa yang terlambat mendaftar atau tidak melengkapi data PDSS tepat waktu.

“Kelalaiannya kebetulan pendaftaran oleh PTN dengan UIN bersamaan, sehingga penjelasan guru waktu itu yang cuma UIN yaitu, 7 Februari. Padahal, itu bukan terakhirnya PTN tapi lebih cepat dari tanggal itu. Gurunya nggak fokus,” ungkap Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Lampung.  

Selain itu, keterlambatan pengisian data PDSS juga menjadi faktor penyebab gagalnya pendaftaran. Beberapa sekolah diduga menunda pengisian data hingga mendekati batas akhir pendaftaran, sehingga sistem mengalami gangguan dan tidak dapat diakses.

Dampak dan Upaya Penanggulangan

Akibat kesalahan informasi dan kelalaian ini, puluhan siswa Lampung terancam gagal mengikuti SNBP 2025. Hal ini tentu saja menimbulkan kekecewaan dan kerugian bagi para siswa yang telah memiliki prestasi akademik yang baik.

Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan ini. Mereka telah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan panitia SNBP untuk mencari solusi terbaik.

“Alhamdulillah panitia pusat akan membantu, sebab pengumuman di 8 Maret, mudah-mudahan sebelum itu mereka bisa masuk ikut proses SNBP,” imbuhnya.  

Disdikbud juga memberikan ultimatum kepada pihak sekolah agar tidak mengulangi kesalahan serupa di masa mendatang.

Himbauan dan Langkah Antisipasi

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait. Pihak sekolah diharapkan lebih teliti dan cermat dalam memberikan informasi kepada siswa, terutama terkait jadwal pendaftaran dan persyaratan SNBP.

Para siswa juga diharapkan lebih aktif mencari informasi dan tidak hanya bergantung pada informasi dari sekolah. Mereka dapat mengakses informasi resmi dari situs web SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru).

Pihak berwenang juga akan melakukan evaluasi terhadap sistem informasi dan komunikasi antara sekolah, siswa, dan panitia SNBP untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Informasi Tambahan:

• Kesalahan informasi dan kelalaian pengisian data PDSS menjadi penyebab utama.
• Puluhan siswa Lampung terancam gagal mengikuti SNBP 2025.
• Disdikbud Provinsi Lampung telah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan panitia SNBP.
• Pihak sekolah diharapkan lebih teliti dan cermat dalam memberikan informasi.
• Para siswa diharapkan lebih aktif mencari informasi dari sumber resmi.

Dengan adanya upaya penanggulangan dan langkah antisipasi yang tepat, diharapkan para siswa yang terdampak dapat tetap mengikuti SNBP 2025 dan kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan beberapa truk terjadi di ruas Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara, pada Jumat (27/12/2024), sekitar pukul 15.17 WIB. Insiden ini menyebabkan kemacetan parah dan menjadi perhatian serius bagi pengguna jalan serta pihak berwenang.

Kronologi Kejadian:

• Kecelakaan terjadi di KM 23+800 Tol Wiyoto Wiyono, tepatnya di Warakas arah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
• Kecelakaan ini melibatkan beberapa kendaraan truk, yang mengakibatkan kerusakan signifikan.
• Penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Dampak Kecelakaan:

• Kemacetan panjang terjadi di ruas Tol Wiyoto Wiyono, terutama di arah Pluit dan Tanjung Priok.
• Kerusakan parah pada kendaraan yang terlibat kecelakaan.
• Laporan mengenai korban luka-luka, meskipun jumlah pastinya belum dikonfirmasi.

Upaya Penanganan:

• Petugas kepolisian dan Jasa Marga segera tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban.
• Korban luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
• Upaya evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan dilakukan untuk mempercepat normalisasi arus lalu lintas.
• Pihak Jasa Marga melalui akun media sosial X, menghimbau para pengguna jalan agar selalu berhati-hati dalam berkendara.

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan:

• Keselamatan Berkendara di Jalan Tol:
  • Kecelakaan ini menekankan pentingnya keselamatan berkendara di jalan tol, terutama bagi pengemudi kendaraan besar.
  • Pengemudi truk diimbau untuk selalu menjaga jarak aman dan berhati-hati dalam berkendara.
• Kondisi Kendaraan:
  • Pemeriksaan kendaraan secara berkala sangat penting untuk memastikan kondisi kendaraan layak jalan, terutama untuk kendaraan berat seperti truk.
  • Kondisi rem, ban, dan komponen penting lainnya harus selalu dalam kondisi prima.
• Kepatuhan Terhadap Aturan Lalu Lintas:
  • Patuhi rambu-rambu lalu lintas dan batas kecepatan yang berlaku di jalan tol.
  • Hindari perilaku berkendara yang agresif dan berbahaya.

Kesimpulan:

Kecelakaan beruntun truk di Tol Wiyoto Wiyono ini menimbulkan dampak signifikan terhadap arus lalu lintas dan menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berkendara di jalan tol. Diperlukan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman.

Polda Lampung berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba dalam operasi besar yang berlangsung dari Oktober 2024 hingga Maret 2025. Sebanyak 46 tersangka berhasil diringkus dan barang bukti narkoba senilai puluhan miliar rupiah dimusnahkan.

Kronologi Penangkapan dan Barang Bukti yang Disita

• Operasi penangkapan dilakukan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung.
• Sebanyak 46 tersangka berhasil diamankan dalam 27 laporan polisi (LP).
• Barang bukti yang disita dan dimusnahkan meliputi:
  • Ganja seberat 163 kilogram.
  • Sabu seberat 68,9 kilogram.
  • Ekstasi sebanyak 3.517 butir.
• Nilai ekonomis barang bukti narkoba yang dimusnahkan diperkirakan mencapai Rp70,2 miliar.
• Barang bukti narkoba itu dimusnahkan dengan cara memasukkan narkotika ke dalam drum yang sudah disusun kayu bakar, dan di bakar hingga habis menjadi abu, dan selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan akhir Bakung, Bandar Lampung.
• Para tersangka memiliki peran yang beragam, mulai dari kurir hingga bandar narkoba.

Tindakan Tegas Polda Lampung

• Polda Lampung menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba di wilayahnya.
• Penangkapan ini merupakan hasil kerja keras aparat kepolisian dalam mengungkap jaringan narkoba yang meresahkan masyarakat.
• Pemusnahan barang bukti dilakukan sebagai bentuk transparansi dan komitmen dalam pemberantasan narkoba.
• Kapolda Lampung mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan terkait peredaran narkoba di wilayahnya. ¹  

Dampak dan Reaksi Masyarakat

• Penangkapan ini mendapat apresiasi dari masyarakat Lampung.
• Masyarakat berharap agar Polda Lampung terus meningkatkan upaya pemberantasan narkoba.
• Keberhasilan ini dinilai dapat menyelamatkan ribuan generasi muda dari bahaya narkoba.
• Pemusnahan barang bukti narkoba ini, di taksir bisa menyelamatkan 442.117 jiwa.

Pentingnya Kerjasama dan Pencegahan

• Pemberantasan narkoba membutuhkan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat.
• Masyarakat diharapkan untuk aktif melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas peredaran narkoba.
• Pencegahan penyalahgunaan narkoba juga perlu dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, terutama generasi muda.

Kesimpulan

Penangkapan 46 tersangka pengedar narkoba oleh Polda Lampung merupakan langkah besar dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah tersebut. Pihak kepolisian akan terus bekerja keras untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.

Lampung – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung melaporkan peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun ini. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah penderita DBD di Lampung telah mencapai 1.800 kasus, dengan 10 orang di antaranya meninggal dunia. Kondisi ini memicu kewaspadaan tinggi di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah.

Peningkatan Kasus yang Mengkhawatirkan

Peningkatan jumlah penderita DBD di Lampung menjadi perhatian serius. Dinkes Lampung mencatat bahwa kasus ini tersebar di berbagai kabupaten/kota di provinsi tersebut. Faktor cuaca, terutama musim hujan yang masih berlangsung, diduga menjadi salah satu penyebab utama peningkatan kasus.

“Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah musim hujan yang masih berlangsung,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Lampung.

Gejala dan Pencegahan DBD

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala awal DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit.

Untuk mencegah penyebaran DBD, Dinkes Lampung mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah berikut:

• 3M Plus:
  • Menguras tempat penampungan air secara rutin.
  • Menutup rapat tempat penampungan air.
  • Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
  • Plus, menggunakan kelambu saat tidur, menaburkan bubuk larvasida, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
• Menjaga kebersihan lingkungan.
• Mengenali gejala awal DBD dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut.

Upaya Pemerintah Daerah

Pemerintah Provinsi Lampung telah mengambil berbagai langkah untuk menanggulangi peningkatan kasus DBD, antara lain:

• Penyuluhan kepada masyarakat tentang pencegahan DBD.
• Fogging (pengasapan) di wilayah-wilayah rawan.
• Distribusi bubuk larvasida.
• Peningkatan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan.

“Kami terus berupaya untuk menekan angka kasus DBD dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan dan penanganan,” kata pejabat Dinkes Lampung.

Imbauan Kepada Masyarakat

Dinkes Lampung mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyebaran DBD. Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam menanggulangi penyakit ini. Masyarakat diharapkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan DBD secara rutin.

Kesimpulan

Peningkatan jumlah penderita DBD di Lampung menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan kasus DBD dapat ditekan dan korban jiwa dapat diminimalisir.

Sebuah insiden tragis terjadi di Way Kanan, Lampung, di mana 3 anggota polisi tewas ditembak saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam. Pelaku penembakan, Kopda B, seorang oknum anggota TNI, telah ditetapkan sebagai tersangka. Artikel ini akan mengulas kronologi kejadian, motif pelaku, dan perkembangan penyelidikan kasus ini.

Kronologi Kejadian:

• Pada hari Senin, 17 Maret 2025, sekitar pukul 16.50 WIB, 17 personel Polres Way Kanan melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
• Saat penggerebekan, terjadi baku tembak antara polisi dan pelaku yang awalnya tidak dikenal.
• Akibat insiden tersebut, 3 anggota polisi tewas di tempat kejadian, yaitu:
  • Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto.
  • Bripka Petrus.
  • Bripka Ghalib.
• Setelah penyelidikan lebih lanjut, pelaku penembakan diidentifikasi sebagai Kopda B.

Motif Pelaku:

• Motif penembakan masih dalam penyelidikan, tetapi diduga kuat terkait dengan aktivitas perjudian sabung ayam yang digerebek oleh polisi.
• Kopda B diduga terlibat dalam aktivitas perjudian tersebut.
• Hasil penyelidikan, Kopda B mengakui telah menembak para korban.
• Senjata yang digunakan merupakan senjata pabrikan non-organik.

Perkembangan Penyelidikan:

• Tim investigasi gabungan dari TNI dan Polri telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.
• Kopda B telah ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus penembakan ini.
• Peltu YL, seorang oknum TNI lainnya, juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perjudian tersebut.
• Bripda Kapri Sucipto, anggota Brimob Polda Sumatera Selatan, juga terbukti berada di TKP, dan mengenal pelaku sejak tahun 2018.
• Penyidik juga masih mendalami adanya isu “setoran” dari pihak kepolisian kepada anggota TNI yang terlibat dalam perjudian tersebut.
• Polda Lampung mengirimkan hasil autopsi ketiga anggota Polri yang menjadi korban penembakan ke Puslabfor untuk diuji balistik metalogik forensik.

Kesimpulan:

Tragedi penembakan di Way Kanan ini menjadi pukulan telak bagi institusi Polri dan TNI. Insiden ini juga menimbulkan pertanyaan tentang profesionalisme dan disiplin anggota kedua institusi tersebut. Pihak berwenang diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Proyek pembangunan jalan yang mangkrak di Lampung kini menjadi sorotan tajam warga. Pasalnya, kondisi jalan yang tak kunjung selesai tersebut semakin memprihatinkan dengan terjadinya jalan amblas di beberapa titik. Warga pun geram dan mempertanyakan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dialokasikan untuk proyek tersebut. Mereka menduga adanya praktik korupsi atau penyimpangan anggaran yang menyebabkan proyek ini terbengkalai.

Kronologi Kejadian:

• Proyek pembangunan jalan di Terbanggi Ilir dimulai pada 2019] dan dijadwalkan selesai pada 2022.
• Namun, hingga saat ini, proyek tersebut masih belum rampung dan bahkan terkesan mangkrak.
• Pada awal tahun, terjadi jalan amblas di beberapa titik di ruas jalan yang sedang dibangun tersebut.
• Kejadian ini menyebabkan gangguan lalu lintas yang signifikan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara kendaraan roda dua.

Dampak Jalan Amblas:

• Gangguan Lalu Lintas: Jalan amblas menyebabkan kemacetan parah dan gangguan lalu lintas yang signifikan di sekitar lokasi kejadian.
• Bahaya bagi Pengguna Jalan: Kondisi jalan rusak menciptakan lubang-lubang besar yang sangat berbahaya bagi keselamatan pengguna jalan, terutama pada malam hari.
• Kerugian Materi: Kerusakan infrastruktur jalan yang semakin parah menyebabkan kerugian materi yang besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
• Keresahan Warga: Warga sekitar merasa sangat resah dan kecewa dengan kondisi proyek yang mangkrak dan jalan rusak. Mereka merasa hak mereka sebagai pembayar pajak telah diabaikan.

Pertanyaan Warga Terkait APBD:

• Warga mempertanyakan ke mana anggaran APBD yang telah dialokasikan untuk proyek tersebut.
• Warga menduga adanya praktik korupsi atau penyimpangan anggaran yang menyebabkan proyek ini terbengkalai.
• Warga menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak berwenang terkait penggunaan APBD untuk proyek ini.

Tuntutan Warga:

• Warga menuntut agar proyek pembangunan jalan segera dilanjutkan dan diselesaikan dengan kualitas yang baik.
• Warga menuntut agar pihak berwenang melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan korupsi atau penyimpangan anggaran dalam proyek ini.
• Warga menuntut agar pihak berwenang segera melakukan perbaikan terhadap jalan amblas dan infrastruktur jalan yang rusak, serta memberikan kompensasi kepada korban jika ada.

Upaya Penanganan:

• Pihak berwenang dari bupati telah meninjau lokasi jalan amblas.
• Pihak berwenang berjanji akan melakukan investigasi terhadap dugaan ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek.
• Pihak berwenang berjanji akan segera melakukan perbaikan terhadap jalan amblas dan infrastruktur jalan yang rusak, namun detail waktu dan tindak lanjut masih belum jelas.

Pentingnya Transparansi dan Akuntabilitas:

Kejadian jalan amblas ini menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan APBD. Pihak berwenang diharapkan untuk selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dalam setiap pelaksanaan proyek pembangunan.

Kesimpulan:

Proyek mangkrak dan jalan amblas di Lampung telah menimbulkan keresahan dan kekecewaan di kalangan warga. Warga menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pihak berwenang terkait penggunaan APBD. Pihak berwenang diharapkan untuk segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah ini dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Menjelang perayaan Idul Fitri, Kepolisian Republik Indonesia meningkatkan kesiapsiagaan untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran. Dalam upaya ini, berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat seperti Rahmat Mirzani, turut menyampaikan dukungan dan menekankan pentingnya pengawasan ketat.

Komitmen Kepolisian dalam Pengamanan Mudik:

Polri telah menyiapkan Operasi Ketupat, sebuah operasi terpusat yang bertujuan untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran. Operasi ini melibatkan ribuan personel kepolisian yang akan ditempatkan di berbagai titik strategis, termasuk:

• Jalur Utama dan Alternatif: Pengawasan ketat akan dilakukan di jalur-jalur utama yang dilalui pemudik, serta jalur alternatif untuk mengantisipasi kepadatan.
• Terminal, Stasiun, dan Bandara: Pengamanan di pusat-pusat transportasi seperti terminal, stasiun, dan bandara akan ditingkatkan untuk memastikan kelancaran arus penumpang.
• Tempat Istirahat (Rest Area): Posko-posko pengamanan dan pelayanan akan didirikan di tempat-tempat istirahat untuk memberikan bantuan kepada pemudik.
• Objek Wisata: Pengamanan juga akan dilakukan di objek-objek wisata yang biasanya ramai dikunjungi selama libur Lebaran.

Pernyataan Rahmat Mirzani:

Rahmat Mirzani, sebagai tokoh masyarakat, turut menyampaikan dukungannya terhadap upaya kepolisian dalam mengamankan arus mudik Lebaran. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara kepolisian dan masyarakat untuk menciptakan suasana mudik yang aman dan nyaman.

“Keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran adalah tanggung jawab kita bersama. Saya mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh kepolisian untuk memastikan keselamatan para pemudik,” ujar Rahmat Mirzani.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk:

• Mematuhi aturan lalu lintas dan mengikuti arahan dari petugas kepolisian.
• Mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan perjalanan mudik.
• Menjaga kondisi fisik dan kendaraan agar tetap prima.
• Melaporkan segala bentuk gangguan keamanan kepada pihak kepolisian.

Upaya Tambahan Kepolisian:

Selain pengamanan di lapangan, kepolisian juga melakukan upaya-upaya lain, seperti:

• Penggunaan teknologi untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time.
• Penyediaan informasi lalu lintas melalui berbagai media.
• Kerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan.

Dengan sinergi antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan arus mudik Lebaran dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi semua pihak.